Selamat Datang di Blog GURU NGAWI RAMAH - Menginspirasi dan Berbagi - Ayo Kunjungi Portal Rumah Belajar di https://belajar.kemdikbud.go.id dan Instal aplikasi rumah belajar di Handphone - Berbagi dan Berkolaborasi Belajar Bersama di Portal Rumah Belajar - Belajar Dimana Saja, Kapan Saja, Dengan Siapa Saja
banner image

Theme 62

Selasa, 01 November 2022

Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Pendidikan Guru Penggerak saat ini memasuki modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Pada tugas 3.2.a.6 Demonstrasi Kontekstual, Calon Guru Penggerak diminta melakukan kegiatan analisis video tentang visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada, mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video, serta menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik baik ini.


Setelah melihat dan memperhatikan tayangan pada video praktik baik yang ada, visi sekolah yang dapat dimunculkan adalah "Terwujudnya Mutu Lulusan yang Mandiri, Kolaboratif, dan kreatif dengan Lingkungan Belajar yang nyaman dan menyenangkan". Adapun prakarsa perubahan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video praktik baik tersebut adalah mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.





Hasil analisis terhadap tayangan video praktik baik berdasarkan alur BAGJA adalah sebagai berikut:

  1. B-uat pertanyaan utama, dalam tayangan video tersebut pertanyaan utama yang dimunculkan adalah "Bagaimana cara mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar?". Adapun upaya yang dapat dilakukan terdiri dari berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam merumuskan kalimat pertanyaan utama prakarsa perubahan, membuat pertanyaan pemantik kepada siswa tentang kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi mereka, dan membuat pertanyaan "Penyemangat Belajar" kepada siswa.
  2. A-mbil pelajaran, guru mengajukan pertanyaan "Kelas mana yang sudah berhasil membuat kelas yang nyaman dan menyenangkan?". Pertanyaan ini terjawab dengan adanya langkah atau tindakan berupa kegiatan observasi ke kelas 2 dan kelas 6 yang sudah berhasil. Pertanyaan kedua yang bisa diambil adalah "Bagaimana mengatur kelas yang nyaman dan menyenangkan?". Pertanyaan berikutnya yang dapat diambil sebagai berikut (1) Kegiatan apa yang dilakukan untuk mendapatkan kelas yang nyaman dan menyenangkan?, (2) Apa yang disukai oleh siswa tentang kelas yang menyenangkan?, dan (3) Apa yang menyenangkan dari kelas sendiri?. Langkah atau tindakan yang diambil oleh guru berupa kegiatan tanya jawab dengan siswa tentang kriteria kelas yang nyaman dan menyenangkan, dan mengiventarisasi kelas sendiri yang sudah baik dan menyenangkan.
  3. G-ali mimpi. Pertanyaan yang dapat dibuat adalah (1) bagaimana bayangan seperti apa kelas yang nyaman dan menyenangkan?, (2) kelas seperti apa yang kalian impikan?, dan (3) Gambarkan kelas yang nyaman dan menyenangkan yang dapat menjadi penyemangat belajar? Hal ini terlihat dari tindakan guru meminta siswa memejamkan mata dan meminta siswa membayangkan kelas seperti apa yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat menjadi penyemangat belajar. Langkah lainnya dengan melakukan kegiatan diskusi kelompok untuk menggambarkan lingkungan kelas yang nyaman, menyenangkan, dan dapat menjadi penyemangat dalam belajar sesuai dengan bayangan dari siswa dan dilanjutkan kegiatan presentasi kelas impian oleh siswa. Guru mencatat informasi kelas impian yang disampaikan oleh siswa.
  4. J-abarkan rencana, ini terlihat dengan pertanyaan "Apa yang harus kita lakukan untuk kelas impian kita?" dan "Apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan kelas impian?" Tindakan yang dilakukan adalah kegiatan diskusi dan kolaborasi dengan murid dalam menginventarisasi usulan dari siswa tentang kelas impian mereka.
  5. A-tur eksekusi. Pada langkah ini pertanyaan yang dimunculkan adalah "Kapan waktu yang tepat dalam mewujudkan kelas impian?" dan menanyakan kesiapan siswa dalam mewujudkan kelas impian. Langkah yang diambil dalam mengeksekusi tindakan adalah dengan membentuk empat kelompok kerja dengan tugas yang ditetapkan, memberikan semangat dan motivasi kepada siswa bahwa kita pasti bisa. Pembagian tugas kelompok terdiri dari membersihkan kelas, membuat hiasan dinding, menyusun bangku, dan menyusun buku. Langkah berikutnya adalah kegiatan pembersihan kelas, menata bangku, memasang hiasan di dinding, dan menata buku. Guru memberikan apresiasi kepada siswa setelah selesai membuat ruang kelas menjadi nyaman dan menyenangkan.

Apa peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video?

  1. Pemimpin Pembelajaran yaitu dengan mengadopsi kerangka berpikir inkuiri apresiatif dalam memimpin perubahan sehingga dapat mengemas mengelola perubahan dengan tahapan-tahapannya (BAGJA). Menjadi pemimpin pembelajaran dengan menjadi pemimpin yang menaruh perhatian penuh secara sengaja pada komponen pembelajaran, yaitu ruangan kelas yang menjadi tempat utama bagi siswa dalam belajar di sekolah dengan membuat lingkungan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan, namun tetap menantang, dan relevan untuk para muridnya. Berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada sebesar-besarnya kepentingan tumbuh, kembang, dan mekarnya murid (flourish).
  2. Mendorong kolaborasi, Dalam hal ini berarti bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan atau menghasilkan sesuatu. Dalam video tayangan tersirat makna bahwa setiap pihak yang terlibat memiliki kekuatan yang saat dipersatukan menjadi saling melengkapi dan produktif. Oleh karena itu, agar suatu inisiatif kolaborasi menjadi produktif, maka tiap anggota yang terlibat di dalamnya membawa “sesuatu” yang berkontribusi pada proses dan hasil yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan atau penyemangat belajar. Mampu mengomunikasikan urgensi dari inisiatif perubahan yang sedang dibawakannya, terutama dalam membawa dampak positif pada murid.
  3. Mewujudkan Kepemimpinan Murid (Student Agency), Guru tersebut memahami bagaimana meramu pengalaman belajar sehingga murid merasa nyaman dalam belajar, kompeten, mandiri, dicintai, dan memiliki kepercayaan diri serta determinasi untuk mencapai segala yang mereka impikan. Memampukan diri untuk menuntun murid di sekolahnya agar murid berdaya dan turut aktif berkontribusi pada proses pembelajarannya. Dalam mewujudkan kepemimpinan murid, Guru mengerti betul esensi dari Tut Wuri Handayani, sehingga mereka menempatkan murid pada kursi pemegang kendali proses pembelajaran mereka sendiri. Guru Penggerak menuntun murid mereka belajar merdeka untuk merdeka belajar.
Apa saja modal utama yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran dalan tayangan video? lalu bagaimana pemanfataannya?

Modal utama yaitu asset murid, pemanfaatannya dengan memberdayakan kemampuan murid-murid berkolaborasi dalam menghias kelas agar kelas menjadi penyemangatnya dalam belajar, membagi tugas murid secara berkelompok dalam menciptakan suasana kelas yang menarik, melalui ketrampilan-ketrampilan murid yang dipajang, hasil karya murid yang dipajang. Selain asset murid juga asset kelas lain atau kondisi kelas lain yaitu dengan mengajak murid untuk melihat kelas lain kemudian menanyakan kepada murid kelas lain hal apa yang menarik di kelas lain tersebut yang bisa diadopsi untuk menciptakan ruang kelasnya sendiri agar menarik.

0 comments:

Posting Komentar